Tuesday 3 March 2015

Resensi Novel Pangeran Kertas


Detail Buku :

Judul : Pangeran Kertas
Penulis : Syahmedi Dean
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 224 Halaman
Ukuran : 13.5x20 cm


Harga Sekitar : Rp. 50.000,-







Nania yang merupakan putri semata wayang seorang selebriti terkenal bernama Jonathan Razi selalu merasa sedih. Karena, Dia hidup di tengah peperangan antara kedua orang tuanya.

Dalam kesedihannya itu, Nania selalu mencurahkan isi hati di buku merahnya. Dan di sinilah dia jatuh cinta pada Pangeran Kertas, sosok yang lahir dari kata-katanya sendiri.

Kemudian, Raka Muncul. Nania begitu penasaran pada cowok ini karena mendengar beberapa bait kata yang dia tuliskan di skeanrio Papanya. Saat itulah Nania seperti menemukan Sang Pangeran Kertas yang selama ini hanya ada dalam imajinasinya.

"Kau menyiksaku dengan rayuan malam. Kau tarik aku terbang ke bulan. Bisakah kau kirimkan aku kembali ke bumi?" -Raka-hlm. 47

Dari acara pesta remaja di Taman Menteng, Raka dan Nania mulai menunjukkan perasaan mereka msing-masing. dan di Taman Ayodhya cinta itu mulai mereka wujudkan. Namun sayangnya, ada sosok Alvan yang lebih dahulu hadir di hidup Nania. Alvan sudah berhasil membuat Rakan berfikir bahwa Nania sudah mempermainkannya.

Lalu Raka pergi dengan segala pemikirannya sendiri. Meninggalkan Nania yang patah hati dan merana. Kemudian Alvan, Dia hadi dan mencoba menyembuhkan luka Nania.

Pangeran Kertas Adalah Novel yang mengakat tentang sisi kehidupan selibritas secara tidak langsung. Kita akan disugihi realita kehidupan di balik glamornya selebriti. Sebuah keluarga yang terlihat harmonis belum tentu benar-benar seperti yang tampak. Seperti, Keluarga Nania dalam novel ini. Sang papa yang merupakan selebriti terkenal mencoba menampilkan karakter pria sejati dengan keluarga yang bahagia. Tapi pada kenyataannya sang istri sama sekali tidak bahagia karena suaminya terus saja sibuk bekerja, dan Nania sebagai anak merasa kesepian dan sedih karena orang tuanya yang kadang lupa akan keberadaannya.

Di Novel ini Nania memiliki karakter yang tampak tegar dengan keadaan keluarganya, tetapi sebenarnya dia sangat rapuh. Dia tak mampu melakukan apa-apa, sekalipun dia berhak untuk meminta didengarkan suara hatinya.

Mama Nania memiliki karakter yang selalu emosional karena sang mama bisa dibilang korban ketenaran sang Papa. tapi cara dia menunjukkan kemarahan sangat berlebihan. dan Sang Papa yang sebenarnya adalah pemicu masalah, malah memiliki karakter yang ramah, penyayang dan menyenangkan. Kita akan di buat simpati padanya.

Raka memiliki karakter yang sensitif dan egois. Karena ini terlihat dari perilaku yang diceritakan dalam novel ini. Dia tahu bahwa Nania mencintai-nya, tapi malah dia tidak mencoba untuk percaya pada Nania, Dan bahkan malah pergi dengan pemikirannya sendiri.

Berbeda dengan Raka, Alvan menampilkan karakter cowok menyenangkan, baik, perhatian dan juga tegas. Dia seperti jalan lurus yang menyenangkan. Namun, Nania tampak enggan melaluinya.

Dalam Novel Pangeran Kertas ini cukup banyak menggunakan kata-kata puitis. Seperti beberapa puisi yang ditulis Nania dan Raka. Namun di Novel ini kita juga seperti di ajak jalan-jalan ke Jaipur, India. Tempat pertemuan kedua Raka dan Nania, disini kita akan dikisahkan tentang betapa indahnya Monumen Cinta Paling Abadi, Taj Mahal dan Holi Festival. Serta di ceritakan juga saat di Yogyakarta tempat Raka dilahirkan dan dibesarkan ini sangat masuk dalam setingan Novel. Sang penulis Novel ini menggambarkan tempat-tempat tersebut dengan begitu baik sehingga kita akan seperti membaca sebuah Novel Traveling.

No comments:

Post a Comment