Tuesday, 3 February 2015

Resensi Buku Khilafah Remake


Detail Buku :

Judul : Khilafah Remake
Penulis : Felix Y. Siauw
Visual : Al FatihStudios
Penerbit : Al Fatih Press


Banyak orang yang mengira bahwa khilafah adalah dimana pemerintahan islam menaungi negara-negara yang tunduk padanya dengan menjalankan syariat islam, atau malah mengira para penzina di rajam hingga mati? Apakah benar seperti itu. Ada seorang ustad muda yang sangat popular bernama Felix Siauw, dia telah membuat sebuah buku berjudul 'Khilafah Remake' untuk membahas tentang pemahaman terhadap khilafah secara berbeda.


Dua belas tahun yang lalu ketika terjadi pengeboman World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001, Dunia pun menuding Islam sebagai agama teroris yang penuh kebencian dan permusuhan. Mereka berfikir bahwa islam dinilai dari umat muslimnya, begitu juga Felix berfikir waktu itu. Namun ketika dia berdiskusi dengan temannya dan bertemu seorang ustad bernama Fatih Karim, akhirnya Felix dibuat terkesima oleh betapa sempurnanya islam dalam mengatur kehidupan, salah satu contohnya yaitu dalam islam diatur mengenai 'azl (senggama terputus) yang mana itu tentunya tak lepas dari khilafah islam. Karena islam bukanlah sekedar agama ritual, semua itu dikatakan Felix ketika dalam acara rilis Buku Khilafah Remake ini di masjid baitu ihsan kompleks bank Indonesia pada 7 Desember 2014 lalu.

Buku ini juga membosankan karena penuturan sejarah di seluruh halaman di cetak Full color dengan desain yang sangat memanjakan mata. Buku ini sengaja dibuat seperti itu agar dapat memudahakan umat islam mengenai pemahaman Khilafah.

Dalam Buku berjudul Khilafah Remake juga terdapat tentang Urgensi Khilafah yang mana mulai wajibnya berjamaah, kritikan mengenai Sekularisme hingga tiga pilar yang menyongkong kejayaan islam : Pilar yang bertakwa, Masyarakat yang berdakwah dan Negara yang menerapkan Syariah.

"Masalah terbesar yang ada di tengah umat islam adalah Syirik modern bernama sistem SEKULARISME! Paham ini menganggap bahwa Allah hanya melihat kita pada saat-saat tertentu saja.
Sistem sekularisme ini perumpamaannya seperti perempuan yang biasa memperlihatkan auratnya dengan tank-top dan hot-pants pasti tidak akan berani memakai pakaian minim tersebut ketika sedang Sholat. Karena dia merasa bahwa ketika sedang sholat Allah sedang menyaksikannya. Tetapi ketika sholat selesai, dia memperlihatkan auratnya lagi." (Halaman 142)

Buku ini sangatlah bagus dan mudah untuk dipahami serta bisa menjadi gerbang pemahaman umat islam mengenai Khilafah Islamiyah.

No comments:

Post a Comment